KEHILANGAN



Kehilanganmu, Aku kehilangan Bahagiaanku

Ada air mata yang tak bisa ditahan jatuh setiap kali

Kumenyebut namamu di dalam doa. 

Ada sesak yang tak bisa dibungkam di dadaku

Setiap kali ku mengingat kenangan yang pernah

Kita lalui bersama. 

Dan ada jari-jemari yang tiba-tiba kaku setiap kali

Ku ingin menulis sebuah pesan untukmu lagi.

Meski hanya sebuah pesan berisi sapaan bertanya

Kabar. 

Aku memahami, kepadamu, tak ada lagi hakku

Walau sekadar menyampaikan rindu. 


Kini, kau sudah bukan seseorang yang dulu lagi,

Kau sudah asing, bahkan terlalu asing, tetapi

Malangnya seluruh perasaanku padamu masih

Begitu saling. 


Hari-hariku berganti sepi, 

malam-malamku berubah sunyi, 

kepalaku kerapkali dipenuhi pertanyaan-

pertanyaan tanpa jawaban pasti


Apakah nanti kau akan kembali atau selamanya pergi?

Apakah nanti mampu ikhlas menerima semua ini?

Apakah nanti akan hadir seorang pengganti?

Aku tak tahu, aku hanya dapat mengelus pelan

Dada ini.

Sembari berucap semoga Tuhan menjawabnya. 


Jangan kau tanyakan tentang kenapa aku sehancur itu.

kenapa aku serapuh itu, kenapa aku selemah itu,

Karena kau tak akan pernah tahu sampai kau merasakan

Bagaimana sakitnya dilukai oleh seseorang yang kepadanya kau sangat berharap disembuhkan


Dulu, sebelum mengenalmu aku pernah mengenal seseorang, 

Mencintainya sedalam dia mencintaimu,

Menyayanginya setulus dia menyayangimu.

Namun, aku dipatahkan, aku dikecewakan. 

olehmu karena memilihmu.

Hingga kini untuk menerima siapa pun lagi, 

Aku tak ingin, aku tak percaya pada yang lainnya

Pupus harapKU, hilang yakinKU, berubah cara

Pandangku akan cinta. 


entah dari mana, tiba-tiba kau datang,

Memberiku tenang, merangkulku berdiri,

Melatihku berjalan kembali, menerangkan

Pandanganku, 

Menggenggam tanganku, memeluk kesedihanku


Denganmu, aku menganggap bahwa kau berbeda dari yang lainnya.

Aku menganggap bahwa kau adalah malaikat penyelamat diriku yang hampir sekarat. 


Ironis, di tengah perjalananku menuju pulih, 

kau berpaling ke arah lain yang kau pilih,

Meninggalkanku tanpa menoleh.

Bahkan tanpa ada kalimat berpisah meski sepatah

Kau berlari sejauh-jauhnya, aku jatuh sejatuh-

jatuhnya.


Jahat? Iya, kau jahat.

Tapi tak sedikit pun terlintas di pikiranku kau begitu, 

Tak sedikit pun tersimpan di hatiku benci dan dendam terhadapmu. 

Bagiku, kau tetap sosok baik yang pernah kucintai dulu.

kau tetap malaikat penyelamat yang pernah

 menjadi imam dlam shalatku.


Untukmu; Andai kau merasa bersalah,

Andai kau merasa telah berulah

Bahwa ada seseorang yang kau buat remuk seluruh hidupnya.

Sudahlah, tak usah, karena sungguh aku telah memaafkanmu. 

Hanya, perihal melupakanmu aku belum mampu. 


Mungkin, semua memang inginnya Tuhan,

Mempertemukanku  denganmu agar aku kembali

Belajar merelakan. 

Menyesalinya pun tidak berguna, tidak akan

Mengubah apa-apa.


Namun, bila sempat, doakanlah,

Smoga aku dapat berdiri tegak tanpa dirangkul olehmu, 

semoga aku dapat berjalan jauh tanpa ditatih olehmu, 

dan semoga aku dapat melihat terang tanpa diberi cahaya olehmu.

Kehilanganmu, dia mendapatkan bahagianya, aku kehilangan segalanya.

Komentar

Postingan populer dari blog ini

" CINTA ANA " ( INSYA ALLAH )

LUKA SEDALAM LAUT IKHLAS SELUAS LANGIT