LUKA SEDALAM LAUT IKHLAS SELUAS LANGIT
Jika Lukamu Sedalam Laut, Maka Ikhlasmu Harus Seluas Langit.
Untuk sepasang raga yang saat ini masih berjalan berdampingan,
Untuk sepasang tangan yang saat ini masih saling bergenggaman,
dan untuk sepasang hati yang saat ini masih dipenuhi keyakinan selamanya bertahan.
Berdoalah, semoga semua berakhir indah, semoga harapan-harapan tidak berujung patah.
Namun, bila ternyata tetap bermuara pada pisah, bila ternyata tetap harus menutup kisah,
Maka berdoalah, semoga sama-sama diberi tabah.
Memang, tak pernah ada yang sederhana dari kata pisah .
Selalu menyisakan banyak tangis, rasa sakit, dan rindu yang begitu pahit tak terisakkan,
Terlebih di saat mengingat semua kenangan yang membuat dada semakin hangat dalam ingatan.
Pernah, ketika dirimu merasa sedih dia yang selalu ada yg menjadi sudahnya,
Meredakan air mata hingga dirimu tersenyum dan baik-baik saja.
Ketika dirimu merasa bingung dia yang selalu ada menjadi tempat bercerita,
Memberikan lega hingga dirimu baik-baik saja
Ketika dirimu merasa lelah dia yang selalu ada menjadi tempat yang siaga,
Dia yang selalu ada menyediakan pundak untuk dirimu merebah dari rasa lelah.
Kepadanya, dirimu menganggap dia adalah yang dirimu butuh di kala duniamu runtuh,
Dia adalah yang dirimu ingin di kala hatimu tak ingin pada yang lain.
Namun, dirimu hanyalah seseorang yang sedang disinggahi rasa rapuh,
Dirimu hanyalah seseorang yang sedang diselimuti harapan dia menjadi tempatmu berlabuh,
sementara takdir berkata dirimu harus merelakannya dari hatimu.
Meski perasaanmu masih ada, perlu dirimu pahami bahwa dia bukan siapa-siapa.
Dia telah melangkah mengikuti jalan yang ditentukan oleh Tuhan.
Dia telah bersama seseorang yang ditakdirkan oleh kehidupan.
Dia telah bertemu hati untuk bersamanya sampai saat nanti.
Dan itu bukan dirimu tapi dia.
Sulit, dan teramat rumit bahkan seakan tidak mungkin, tetapi diri ini harus yakin, dirimu pasti akan sampai pada titik kelukaan
Walaupun tidak sekarang.
Dia baik untukku, tapi Tuhan telah menyiapkan yang jauh lebih baik untuk hidupku.
Dia pantas untukku, tapi Tuhan telah menyiapkan yang jauh lebih pantas untuk bersamaku.
Terkadang, Tuhan seakan-akan membuat sesuatu hilang seperti direnggut,
Padahal sebenarnya ingin digantikan dengan yang lebih patut.
Percayalah, Tuhan tak pernah ingkar.
Yang dijanjikan untukmu akan ditepati di suatu waktu.
Namun yang disadarkan darimu olehNYA bahwa aku tak akan bahagia jika memilikinya dan tetap
Bersamanya.
Bagus
BalasHapusKereeen...
BalasHapus